Hari ini saya pertama kali menggunakan busway untuk menuju ke kampus baru saya di Universitas Darma Persada. Karena saya mengalami kecelakaan motor maka saya sekarang tidak lagi menggunakan motor, karena sudah menjadi trauma, kecelakaan motor ini membuat tangan kanan saya patah dan harus dipasang besi pen di tangan kanan saya ini.
Nah karena hari ini pertama kali saya menggunakan busway, saya mau sharing aja, karena saya yakin juga masih banyak juga yang belum pernah naik busway seumur hidupnya seperti saya dan ketika ingin naik busway kemudian bertanya kesana dan kesini.
Semoga sharing dari pengalaman saya naik busway untuk pertama kali ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang seperti saya, yang baru pertama kali ingin menggunakan transportasi busway ini.
Begitu saya yang harus naik sendirian kemudian baru deh saya mencari tahu gimana sih cara naik busway itu untuk pertama kalinya. Nah dulu itu kalau sama teman saya, saya perhatikan dia masih membeli tiket kertas di halte sebelum kita naik buswaynya. Dan sekarang saya dengar-dengar sudah tidak bisa lagi membeli tiket kertas dan harus membeli kartu e-ticket katanya.
Nah masalah ini yang saya kemudian bingung dan kemudian bertanya kepada teman-teman saya yang setiap harinya menggunakan busway. Mereka berkata memang sekarang harus membeli yang namanya e-ticket, dan e-ticket itu dijual di setiap halte busway dimanapun berada.
Jadi kita tidak perlu kuatir harus membeli e-ticket terlebih dahulu sebelum kita ke halte busway, beli aja di halte buswaynya, nanti juga dikasih. Harga e-ticket ini adalah Rp 40ribu dan e-ticket ini seperti pulsa lah ya, bisa habis, pulsanya ketika kita beli seharga Rp 40ribu itu isinya adalah Rp 20ribu. Nah nanti kalau sudah habis bisa kita isi ulang. Kita bisa isi ulang kartu kita ini di semua loket yang ada di halte busway.
Kalau kita ke halte busway dimanapun itu, pasti ada loket yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini, di situ kita bisa membeli e-ticketnya. Yang masih penasaran pingin nyoba pake tiket kertas, coba saja tanya sama petugasnya masih bisa ngga beli tiket kertas untuk naik bus Transjakarta.
Nah ternyata setelah saya perhatikan e-ticket tersebut merupakan BCA Flazz Card! Tadi ketika saya membeli e-ticket tersebut petugas busway-nya berkata bahwa e-ticket ini bisa saya gunakan untuk berbelanja di Indomaret, atau berbelanja di tempat lain. Nah lho saya bingung mendengarnya! Kok bisa?? Tapi saya tidak terlalu memperhatikan saat itu, saya menunggu buswaynya datang dan kemudian saya naik.
E-ticketnya itu bisa kita lihat seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Saya agak sedikit curiga kok ada struk BCA-nya ya secara sepintas lalu, karena setelah membeli e-ticket tersebut dan kemudian saya menempelkannya di mesin penjaganya, kemudian naik busway, saya tidak terlalu memperhatikannya lagi dan langsung saya masukkan ke saku celana saya.
E-ticketnya itu ngga selalu dikasihnya Flazz BCA, bisa saja kita dikasih E-Money Bank Mandiri, dari BRI kartu BRIZZI atau dari BNI kartu Tap Cash.
Setelah kita mempunyai e-ticket, selanjutnya kita akan bertemu palang yang seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Di situ kita harus menempelkan e-ticket kita agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa masuk. Kita tempelkan e-ticket busway kita di sini,
Saat kita tempelkan kartu kita seperti terlihat pada gambar di bawah ini, saya menempelkan kartu Flazz BCA saya di situ, nanti akan terlihat juga sisa saldo kita tinggal berapa.
Jadi seperti itu, tinggal diperhatikan saja sisa saldo kita berapa, atau kalau kita mau mengecek saldo sebelum naik busway juga bisa di loketnya.
Ketika kita sudah mencapai tempat tujuan kita, dan kita ingin keluar dari halte bus Transjakarta tersebut, kita juga harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita. Cuma ketika kita menempelkan kartu e-ticket kita pada saat kita akan keluar dari halte busway, kita tidak akan kena charge apa pun seperti terlihat pada gambar di bawah ini, "Keluar pakai kartu tanpa potong saldo" yang artinya kita harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita di mesin palang tersebut agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa keluar dari halte bus Transjakarta itu.
Ada teman saya yang berkata itu seperti kartu member begitu, dan ada yang bilang juga teman saya yang dulu masih bisa menggunakan tiket kertas, dia bilang bisa pake kartu tapi kartu BCA Flazz gitu. Nah sekarang makanya ketika saya sampai di rumah saya buka dan lihat ah, ini kartu e-ticketnya apaan sih? Dan ternyata eh ternyata kartu BCA Flazz!!
Kita lihat saja penampakannya pada gambar di bawah ini,
Nah buat teman-teman yang belum tahu kartu BCA Flazz itu buat apa saja, coba browsing deh, nanti akan menemukan kegunaan dari kartu BCA Flazz ini untuk apa saja. Benar berarti apa yang dikatakan oleh petugas busway tadi di halte busway ketika saya bertanya dan menjelaskan bahwa saya baru pertama kali ini naik busway, lalu apa yang harus saya lakukan? Baru kemudian dia menjelaskan dengan sangat baik apa yang harus saya lakukan yaitu membeli e-ticket tersebut.
Jadi kartu BCA Flazz ini bisa kita gunakan untuk bermacam-macam, seperti misalnya berbelanja, mengisi bensin, beli buku, dan kartu BCA Flazz ini bisa kita isi ulang sendiri di ATM BCA. Tadi begitu saya diberi kartu tersebut, begitu saya buka di dalamnya ada keterangan cara mengisi saldonya bagaimana di kartu tersebut.
Jadi ini bisa memudahkan kita untuk tidak membawa-bawa uang kas kemana-mana, jadi kita bisa membawa kartu BCA Flazz kita saja untuk berbelanja atau membeli barang yang bisa menggunakan kartu BCA Flazz, jadi peruntukan dari e-ticket ini yang ternyata adalah kartu BCA Flazz tidak semata-mata hanya untuk membeli tiket busway saja.
Sedikit tambahan: Ternyata e-ticket di busway itu tidak hanya BCA Flazz Card saja, tapi ada E-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tapcash dari Bank BNI, yang kesemuanya bisa digunakan tidak hanya untuk naik busway saja. Kalau E-Money dari Bank Mandiri misalnya bisa digunakan untuk membayar tol di loket GTO selain untuk busway. Kita bisa mengisi atau istilahnya top up untuk kartu-kartu tersebut di seluruh halte bus Transjakarta, dan saya coba tanya ke petugasnya ada biayanya ngga kalau ngisi saldo kartu disitu? Petugasnya bilang ada, biaya top upnya Rp 2.000,-. Nah sementara kalau kita punya ATM dari kartu tersebut ngga kena biaya kalau kita mau ngisi atau top up saldo uang di kartu kita, tinggal ngisi atau top up sendiri aja melalui ATM.
Ini salah satu contoh foto rute yang terdapat di dalam halte bus Transjakarta,
Oh iya buat teman-teman yang baru naik busway, saya sarankan memperhatikan dengan baik ketika naik dari halte ke busnya karena ada jeda yang cukup besar antara bus dan haltenya. Sehingga kalau kita meleng kita bisa jatuh! Jadi saran saya perhatikan kaki kita melangkah ketika kita mau masuk ke buswaynya dari halte buswaynya. Kan ngga lucu kalau kita jatuh terperosok karena kita tidak memperhatikan dan tidak sadar kalau ada jarak yang cukup besar antara bus dengan haltenya.
Kalau kita melihat dari website resminya Transjakarta disitu dikatakan "Pindah koridor (transfer) dapat dilakukan sebanyak kebutuhan perjalanan tanpa perlu membeli tiket lagi selama anda tidak keluar dari area berbayar (paid area)". Jadi dengan begitu kita bisa pindah-pindah busway selama kita tidak keluar dari area berbayarnya. Wah kalau begitu ini termasuk murah dong ya?
Oh iya, masalah biayanya, untuk jam 5 sampai jam 7 pagi itu biaya naik busway adalah seharga Rp 2.000,-, sementara dari jam 7 sampai seterusnya, biayanya adalah sebesar Rp 3.500,- . Nah ketika saya menggunakan busway tersebut saya jadi berpikir, kenapa ngga ya dibuat jalur khusus aja misalnya untuk busway dan tidak hanya mengambil dari jalanan yang ada. Memang sekarang kan udah ada jalur khusus, tapi mobil masih bisa saja masuk.
Suasana di dalam halte busway, ini di halte Pulomas Bypass seperti ini, ada yang sepi dan ada juga yang rame banget,
Kenapa tidak dibuat yang benar-benar khusus sehingga tidak mengambil jalan yang sudah ada, dan juga benar-benar mobil dan angkutan lain tidak bisa masuk sama sekali. Memang akan butuh biaya yang sangat besar, tapi kalau bisa dibuat dengan baik dan kemudian berfungsi dengan baik pasti kemudian masyarakat Jakarta akan senang dan lebih memilih menggunakan busway ketimbang membawa mobil atau motor pribadi. Dan ini tentunya akan memberikan pemasukan yang besar untuk pemda DKI Jakarta.
Ini tadi terlintas pikiran sambil lalu saja, karena saya berpikir kalau angkutan dalam kota Jakarta bisa ditertibkan dan dibuat menjadi teratur, tentunya selain membawa manfaat yang baik untuk warga Jakarta dan tentunya juga akan menghasilkan pemasukan yang besar juga untuk pemda DKI Jakarta.
Sekian dulu sharing dari saya mengenai cara naik busway untuk pertama kali ini. Kalau ada yang bingung, bisa tanya langsung saja di halte busway-nya, petugas buswaynya ramah-ramah kok, dan mereka menjawab dengan sangat baik dan jelas. Setidaknya itu yang tadi saya rasakan, jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya langsung kepada petugas buswaynya.
Nah karena hari ini pertama kali saya menggunakan busway, saya mau sharing aja, karena saya yakin juga masih banyak juga yang belum pernah naik busway seumur hidupnya seperti saya dan ketika ingin naik busway kemudian bertanya kesana dan kesini.
Semoga sharing dari pengalaman saya naik busway untuk pertama kali ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang seperti saya, yang baru pertama kali ingin menggunakan transportasi busway ini.
Beli E-Ticket Terlebih Dahulu
Nah sebelum saya naik busway tentunya saya bertanya-tanya dulu sama teman-teman saya yang sudah pernah menggunakan dan pernah naik busway. Dulu saya pernah satu kali diajak teman saya naik busway, tapi dibayarin sama dia dan tinggal ikut naik saja. Jadi saya tidak terlalu memperhatikan bagaimana cara naiknya.Begitu saya yang harus naik sendirian kemudian baru deh saya mencari tahu gimana sih cara naik busway itu untuk pertama kalinya. Nah dulu itu kalau sama teman saya, saya perhatikan dia masih membeli tiket kertas di halte sebelum kita naik buswaynya. Dan sekarang saya dengar-dengar sudah tidak bisa lagi membeli tiket kertas dan harus membeli kartu e-ticket katanya.
Nah masalah ini yang saya kemudian bingung dan kemudian bertanya kepada teman-teman saya yang setiap harinya menggunakan busway. Mereka berkata memang sekarang harus membeli yang namanya e-ticket, dan e-ticket itu dijual di setiap halte busway dimanapun berada.
Jadi kita tidak perlu kuatir harus membeli e-ticket terlebih dahulu sebelum kita ke halte busway, beli aja di halte buswaynya, nanti juga dikasih. Harga e-ticket ini adalah Rp 40ribu dan e-ticket ini seperti pulsa lah ya, bisa habis, pulsanya ketika kita beli seharga Rp 40ribu itu isinya adalah Rp 20ribu. Nah nanti kalau sudah habis bisa kita isi ulang. Kita bisa isi ulang kartu kita ini di semua loket yang ada di halte busway.
Kalau kita ke halte busway dimanapun itu, pasti ada loket yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini, di situ kita bisa membeli e-ticketnya. Yang masih penasaran pingin nyoba pake tiket kertas, coba saja tanya sama petugasnya masih bisa ngga beli tiket kertas untuk naik bus Transjakarta.
![]() |
Loket Tempat Membeli e-Ticket |
Nah ternyata setelah saya perhatikan e-ticket tersebut merupakan BCA Flazz Card! Tadi ketika saya membeli e-ticket tersebut petugas busway-nya berkata bahwa e-ticket ini bisa saya gunakan untuk berbelanja di Indomaret, atau berbelanja di tempat lain. Nah lho saya bingung mendengarnya! Kok bisa?? Tapi saya tidak terlalu memperhatikan saat itu, saya menunggu buswaynya datang dan kemudian saya naik.
E-ticketnya itu bisa kita lihat seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
![]() |
Contoh e-Ticket |
Saya agak sedikit curiga kok ada struk BCA-nya ya secara sepintas lalu, karena setelah membeli e-ticket tersebut dan kemudian saya menempelkannya di mesin penjaganya, kemudian naik busway, saya tidak terlalu memperhatikannya lagi dan langsung saya masukkan ke saku celana saya.
E-ticketnya itu ngga selalu dikasihnya Flazz BCA, bisa saja kita dikasih E-Money Bank Mandiri, dari BRI kartu BRIZZI atau dari BNI kartu Tap Cash.
Setelah kita mempunyai e-ticket, selanjutnya kita akan bertemu palang yang seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Di situ kita harus menempelkan e-ticket kita agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa masuk. Kita tempelkan e-ticket busway kita di sini,
![]() |
Tempat Menempelkan e-Ticket |
Saat kita tempelkan kartu kita seperti terlihat pada gambar di bawah ini, saya menempelkan kartu Flazz BCA saya di situ, nanti akan terlihat juga sisa saldo kita tinggal berapa.
Jadi seperti itu, tinggal diperhatikan saja sisa saldo kita berapa, atau kalau kita mau mengecek saldo sebelum naik busway juga bisa di loketnya.
Ketika kita sudah mencapai tempat tujuan kita, dan kita ingin keluar dari halte bus Transjakarta tersebut, kita juga harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita. Cuma ketika kita menempelkan kartu e-ticket kita pada saat kita akan keluar dari halte busway, kita tidak akan kena charge apa pun seperti terlihat pada gambar di bawah ini, "Keluar pakai kartu tanpa potong saldo" yang artinya kita harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita di mesin palang tersebut agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa keluar dari halte bus Transjakarta itu.
![]() |
Keluar harus menempelkan e-Ticket di mesin ini. |
E-Ticket Busway Adalah Kartu BCA Flazz
Dan setelah saya sampai rumah, saya mulai penasaran dengan kartu e-ticketnya, karena ngga ada yang memberitahu saya dari teman-teman saya, atau mereka juga sebenarnya tidak ngeh juga kalau itu adalah kartu BCA Flazz yang bisa digunakan untuk hal yang lain selain hanya untuk membeli tiket busway saja?Ada teman saya yang berkata itu seperti kartu member begitu, dan ada yang bilang juga teman saya yang dulu masih bisa menggunakan tiket kertas, dia bilang bisa pake kartu tapi kartu BCA Flazz gitu. Nah sekarang makanya ketika saya sampai di rumah saya buka dan lihat ah, ini kartu e-ticketnya apaan sih? Dan ternyata eh ternyata kartu BCA Flazz!!
Kita lihat saja penampakannya pada gambar di bawah ini,
Nah buat teman-teman yang belum tahu kartu BCA Flazz itu buat apa saja, coba browsing deh, nanti akan menemukan kegunaan dari kartu BCA Flazz ini untuk apa saja. Benar berarti apa yang dikatakan oleh petugas busway tadi di halte busway ketika saya bertanya dan menjelaskan bahwa saya baru pertama kali ini naik busway, lalu apa yang harus saya lakukan? Baru kemudian dia menjelaskan dengan sangat baik apa yang harus saya lakukan yaitu membeli e-ticket tersebut.
Jadi kartu BCA Flazz ini bisa kita gunakan untuk bermacam-macam, seperti misalnya berbelanja, mengisi bensin, beli buku, dan kartu BCA Flazz ini bisa kita isi ulang sendiri di ATM BCA. Tadi begitu saya diberi kartu tersebut, begitu saya buka di dalamnya ada keterangan cara mengisi saldonya bagaimana di kartu tersebut.
Jadi ini bisa memudahkan kita untuk tidak membawa-bawa uang kas kemana-mana, jadi kita bisa membawa kartu BCA Flazz kita saja untuk berbelanja atau membeli barang yang bisa menggunakan kartu BCA Flazz, jadi peruntukan dari e-ticket ini yang ternyata adalah kartu BCA Flazz tidak semata-mata hanya untuk membeli tiket busway saja.
Sedikit tambahan: Ternyata e-ticket di busway itu tidak hanya BCA Flazz Card saja, tapi ada E-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tapcash dari Bank BNI, yang kesemuanya bisa digunakan tidak hanya untuk naik busway saja. Kalau E-Money dari Bank Mandiri misalnya bisa digunakan untuk membayar tol di loket GTO selain untuk busway. Kita bisa mengisi atau istilahnya top up untuk kartu-kartu tersebut di seluruh halte bus Transjakarta, dan saya coba tanya ke petugasnya ada biayanya ngga kalau ngisi saldo kartu disitu? Petugasnya bilang ada, biaya top upnya Rp 2.000,-. Nah sementara kalau kita punya ATM dari kartu tersebut ngga kena biaya kalau kita mau ngisi atau top up saldo uang di kartu kita, tinggal ngisi atau top up sendiri aja melalui ATM.
Perhatikan Rute Busway
Rute busway teman-teman bisa melihatnya DI SINI. Itu adalah situs resmi dari Transjakarta atau kita bisa memperhatikan rute busway yang ada di tiap halte untuk tahu ke arah mana kita akan menuju, sehingga akan lebih jelas lagi. Mungkin pada awalnya buat yang pertama melihat rutenya akan bingung, seperti saya dulu, awalnya ngga ada tulisan petunjuk "Anda Berada Disini" tapi sekarang saya perhatikan sudah ada di rute yang baru yang memberitahukan kita berada di halte mana saat ini. Dan dari situ kita bisa perhatikan arah kita nanti akan ke mana.Ini salah satu contoh foto rute yang terdapat di dalam halte bus Transjakarta,
Oh iya buat teman-teman yang baru naik busway, saya sarankan memperhatikan dengan baik ketika naik dari halte ke busnya karena ada jeda yang cukup besar antara bus dan haltenya. Sehingga kalau kita meleng kita bisa jatuh! Jadi saran saya perhatikan kaki kita melangkah ketika kita mau masuk ke buswaynya dari halte buswaynya. Kan ngga lucu kalau kita jatuh terperosok karena kita tidak memperhatikan dan tidak sadar kalau ada jarak yang cukup besar antara bus dengan haltenya.
Kalau kita melihat dari website resminya Transjakarta disitu dikatakan "Pindah koridor (transfer) dapat dilakukan sebanyak kebutuhan perjalanan tanpa perlu membeli tiket lagi selama anda tidak keluar dari area berbayar (paid area)". Jadi dengan begitu kita bisa pindah-pindah busway selama kita tidak keluar dari area berbayarnya. Wah kalau begitu ini termasuk murah dong ya?
Oh iya, masalah biayanya, untuk jam 5 sampai jam 7 pagi itu biaya naik busway adalah seharga Rp 2.000,-, sementara dari jam 7 sampai seterusnya, biayanya adalah sebesar Rp 3.500,- . Nah ketika saya menggunakan busway tersebut saya jadi berpikir, kenapa ngga ya dibuat jalur khusus aja misalnya untuk busway dan tidak hanya mengambil dari jalanan yang ada. Memang sekarang kan udah ada jalur khusus, tapi mobil masih bisa saja masuk.
Suasana di dalam halte busway, ini di halte Pulomas Bypass seperti ini, ada yang sepi dan ada juga yang rame banget,
Kenapa tidak dibuat yang benar-benar khusus sehingga tidak mengambil jalan yang sudah ada, dan juga benar-benar mobil dan angkutan lain tidak bisa masuk sama sekali. Memang akan butuh biaya yang sangat besar, tapi kalau bisa dibuat dengan baik dan kemudian berfungsi dengan baik pasti kemudian masyarakat Jakarta akan senang dan lebih memilih menggunakan busway ketimbang membawa mobil atau motor pribadi. Dan ini tentunya akan memberikan pemasukan yang besar untuk pemda DKI Jakarta.
Ini tadi terlintas pikiran sambil lalu saja, karena saya berpikir kalau angkutan dalam kota Jakarta bisa ditertibkan dan dibuat menjadi teratur, tentunya selain membawa manfaat yang baik untuk warga Jakarta dan tentunya juga akan menghasilkan pemasukan yang besar juga untuk pemda DKI Jakarta.
Video Cara Naik Busway
Kebetulan saya tadi baru saja membuat video gimana cara naik busway. Silakan ditonton videonya di bawah ini ya,Sekian dulu sharing dari saya mengenai cara naik busway untuk pertama kali ini. Kalau ada yang bingung, bisa tanya langsung saja di halte busway-nya, petugas buswaynya ramah-ramah kok, dan mereka menjawab dengan sangat baik dan jelas. Setidaknya itu yang tadi saya rasakan, jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya langsung kepada petugas buswaynya.
Makasih sharingnya kak lagi mau coba juga nih :)) e-ticket itu sama ya yang buat dipake KRL apa ngga?
ReplyDeleteOiya semoga tau, kalo baca kode angkutan umum kayak poris plawad itu dari sebelah mananya ya?
Makasih^^
kayanya iya deh, soalnya waktu itu saya coba naik kereta api, pake e-ticketnya busway (kartu BCA Flazz Card) bisa sih, itu e-ticketnya ngga cuma BCA Flazz Card lho, ada E-Money Bank Mandiri, trus Brizi dari Bank BRI, dan dua lagi saya lupa. Kalau dapatnya yang e-money dikasih e-ticketnya sama petugas busway, itu bisa dipake juga buat bayar tol. Kalau baca kode angkutan umum saya ngga tahu.. :-)
Deletemaksih sharingnya, saya juga lagi mulai gunakan busway, karena saya ga kuat berdiri terus dikereta..
ReplyDeleteThanks
ReplyDeleteTerimakasih atas informasinya 😊 ,
ReplyDeleteTerimakasih info nya. Bermanfaat bgt kok :)
ReplyDeletethanks utk sharingnya. pertama kali mau nyobain ,takut hehehe
ReplyDeleteSama-sama mba, ngga usah takut ngga gigit kok. Sekarang itu kalau kita masuk dan saat kita keluar tetap harus nempelin kartu kita. Gampang kok mba.. ntar juga terbiasa, kalau bingung tanya sama petugasnya aja, baik dan melayani petugasnya.. :-)
Deletematur nuwun infonya.
ReplyDeletematur nuwun
ReplyDeleteMakasih atas sharingnya om Iman..!
ReplyDeleteBerarti kalo punya BCA Card (CC dg logo flazz) harusnya bisa dong yah? Jadi saya gak perlu beli2 e-ticket lagi.. Soalnya sayang CC saya jarang di pake
Wah ngga tahu deh, dicoba aja dulu mas.. :-)
DeleteGa mesti punya atm dari bca itu kan gan?
ReplyDeleteE-Money itu seperti dompet digital gan. Beda sama rekening. Jadi gak prlu hrs punya rekening bank terkakt dlu.
DeleteTrs isi ulangnya gmna ya? Soalnya tdk punya atm bank trsbt
ReplyDeletesetahu saya sih isi ulangnya di halte-halte transjakarta, bisa ngisi disitu..
DeleteJadi itu sejenis kartu flazz baru kan? Ga harus sesuai sama kartu dr nomor bank kita?
ReplyDeleteThanks for the info by the way
Itu kartu flazz BCA dari transjakarta berarti baru kan? Tidak harus sesuai dengan nomor bank kita?
ReplyDeletenomor bank? emang bank punya nomor? kaya nomor kendaraan gitu?? tinggal ke halte beli deh, entah apa yang bakal dikasih mereka, bisa e-money mandiri, bisa flazz bca, bisa bri brizzi, nah udah kita tinggal tanya aja berapa.. udah kelar dah..
Deletekak iman udah sembuhkan,syukurlah kalau sudah dan terima kasih infonya😊
ReplyDeleteIya sudah sembuh.. terima kasih juga yaaa.. :-)
DeleteKak aku mau nanya, aku belum pernah sama sekali naik transjakarta, tapi aku ada perlu di sekitaran palputih, aku cari2 di internet gitu, ada TJ jurusan PGC-Harmoni bisa turun di Palputih, tapi aku bingun, soalnya ada tulisan (koridor 7A) maksudnya apa ya kak? Terimakasih.
ReplyDeleteTiap jurusan atau rute bus Transjakarta itu dinamakan dengan koridor, misalnya koridor 10 kalau ngga salah ke PGC-Tanjung Priok. Nah itu koridor 7A berarti bus Transjakarta kode 7A yang tujuannya ke arah PGC-Harmoni. Kalau di bus biasa mah biasanya pake kode, bus 52 misalnya ke Bintaro, nah kalau di Transjakarta itu istilahnya koridor. Kaya gitu kira-kira gampangnya..
DeleteTerima Kasih mas sangat bermanfaat
ReplyDeleteSama-sama mas..
DeleteBeraarti e-ticket klo buat pake krl bisa buat 2 3 org juga yah mas? Atau bagaimana?
ReplyDeleteMungkin bisa kali ya? Saya belum pernah nyoba, dulu sih sekali pake KRL, kayanya bisa deh, cuma ngga merhatiin kalau untuk 2 atau 3 orang, karena saat itu saya naik KRL-nya sendiri, ngga sengaja naik KRL waktu itu jadi ngga ngeh.. Hehehe..
DeleteGak bisa. Kalo KRL, satu kartu e-ticket hanya berlaku utk 1 orang
DeleteBerrati e-ticket juga bisa d pake buat krl untk 2 3 org mas?
ReplyDeleteUntuk yg belum mempunyai kartu apakah bisa menggunakan uang tunai ?
ReplyDeleteUntuk yg blm mempunyai kartu apakah bisa menggunakan uang tunai?
ReplyDeletesetahu saya sih tidak bisa..
DeleteBaru mau nyoba naik Busway aku 😂😂😂
ReplyDeleteuntuk membeli e-ticket apakah memerlukan seperti KTP atau data lainnya ? soalnya saya masih belum punya ktp...
ReplyDeleteNgga perlu KTP atau data lainnya, cuma perlu uang aja..
DeleteKak mau nanya, setiap halte itu tarif nya sama kan 2.000/3.500. Soalnya saya baca ada yang tarif nya 10.000. Kalau halte yang di Harapan Indah Bekasi itu tarif nya sama engga ya?
ReplyDeleteHarusnya sih sama, kalau yang beda tarif itu mungkin bis yang numpang lewat di jalur busway, tapi pastinya coba ditanya di halte busway aja sama petugasnya, karena mereka pastinya jauh lebih tahu mengenai masalah ini.
DeleteMakasih sgaring ny bermanfaat banget mau naik tapi masih bingung setelah baca ini udah paham nanti di coba memberanikan diri hehe
ReplyDeletesama-sama.. senang artikelnya bisa bermanfaat.. :-)
DeleteBisa ga semacam.kartu brizzi diisi di halte busway nya?
ReplyDeleteBisa, kartu BRIZZI, Flash BCA, E Money Mandiri dan BNI apa gitu, semuanya bisa di top up di halte buswaynya setahu saya sih..
DeleteAda masa berlaku kartunya ga ka...??
ReplyDeleteCoz jarang banget naik busway,, seperti tiket KRL ada masa berlaku dan hanya satu kali perjalanan setelah itu kartu bisa d cairkan.
Apakah satu kartu e-tiket bisa di pake rame2 untuk naik busway .misal satu keluarga cuma punya satu kartu
ReplyDeleteBisa, ditempelin aja kartunya ke mesinnya berkali-kali sejumlah anggota keluarganya, ntar pas keluarnya juga gitu lagi.
DeleteTerimakasih infonya. Bermanfaat sekali :)
ReplyDeleteNumpang tanya, kalo pake e-ticket krl bisa gak ya?
Terus isi ulangnya itu gak bisa di halte busway nya ya? Trimakasih
Ngga tahu, soalnya saya belum pernah naik kereta pake e-ticket, dulu sih saya pake flazz BCA, pokoknya kalau kartunya E-Money dari bank Mandiri, BRizzi dari BRI pasti bisa di halte busway. Bisa isi saldo di busway, langsung tanya sama penjaganya aja, itu kan saya buat videonya, di situ saya nanya sama petugas buswaynya, coba ditonton deh. :-)
DeleteTrimakasih..sangat membantu..
ReplyDeletesama-sama.
DeleteTerima kasih.. sangat membantu sekali.. dan setelah baca komen komen y sudah ada yang mewakili apa yg tadinya saya ingin tanyakan.
ReplyDeleteSama-sama.. :-)
DeleteIni berguna sekali untuk yang baru pertama ke Jakarta dan mau naik bus Transjakarta. Sebagai orang yang sudah kerja di sekitaran Sudirman dari pertama kali busway beroperasi, saya merasa naik Transjakarta itu hal yang biasa. Tapi memang kalau nggak biasa dengan e-money, mungkin bingung juga ya...
ReplyDeletesatu krtu bisa di pake buat bnyk org mas? btw makasii info ny:)))
ReplyDeleteDulu sih saya bisa, tinggal ditap aja beberapa kali sesuai jumlah orangnya, ngga tahu deh sekarang, masih bisa kaya gitu apa ngganya, soalnya saya udah pindah, ngga di Jakarta lagi, jadi ngga pernah naik Transjakarta lagi.
DeleteMakasih ka infonya
ReplyDeleteOh ya ka mau nanya nih
Klo semisal dari perpustakaan nasional republik Indonesia mau ke Monas itu bisa pake busway juga ga?
Kak mau nanya, kalau mau bikin kartu tapi gapunya atm apakah bisa? Terima kasih atas jawabannya 🙏🏻
ReplyDeleteNhun² kuring orang sunda nu pertama kali ka jakarta ni pusing rek balik th lah gara2 ppkm
ReplyDeletesangat bermanfaat,dulu waktu elum nikah masih pake kertas,,sekarang udah serba canggih,,,terima kasih shering nya sangat membantu
ReplyDelete